4.1. Pendekatan Sistem
PENDAHULUAN
Jika ditinjau dari sejarah
perkembangan ilmu administrasi konsep sistem memang relatif baru. Konsep ini
muncul sebagai reaksi terhadap teori administrasi klasik yang terlalu
menekankan pembagian tugas dalam melaksanakan suatu program. Menyadari bahwa
suatu organisasi pada dasarnya dibentuk oleh sekelompok manusia yang
berinteraksi satu sama lain, maka munculah teori hubungan manusia serta teori
perilaku yang merupakan dasar dari teori sistem. Teori ini makin banyak
dipergunakan, termasuk ke dalamnya pengggunaan dalam bidang administrasi
kesehatan. Dibentuknya suatu sistem pada dasarnya adalah untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Jika berbagai fungsi dan perangkat yang
diperlukan untuk mencapai tujuan disusun sedemikian rupa sehingga secara
keseluruhan membentuk suatu sistem tertentu, maka cara kegiatan ini dikenal
dengan nama pendekatan sistem.
Suksesnya suatu organisasi
dalam mengemban misinya sangat tergantung kepada seorang pemimpin yang lebih
efektif, dalam arti kata dapat dan lebih mampu mengambil keputusan dengan cepat
dan tepat, untuk itu diperlukan suatu informasi. Salah satu kemajuan yang
dicapai saat ini adalah kemajuan dalam pengembangan sistem informasi pada
umumnya dan khususnya dalam bidang kesehatan yang dikenal dengan istilah Sistem
Informasi Kesehatan yaitu suatu sistem yang terpadu untuk menyajikan informasi
guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam
organisasi kesehatan. Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi,
mengolah data tersebut sesuai instruksi dan mengeluarkan hasilnya.
Model Dasar Sistem : masukan,
pengolahan dan keluaran adalah cocok bagi kasus sistem informasi yang paling
sederhana. Oleh karena itu pengetahuan sistem dan pendekatan sistem dasar untuk
mempelajari sistem informasi kesehatan adalah mutlak perlu.
Proses pemecahan masalah
secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang professor filosofi di
Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3
seripenilaiandalam memecahkan suatu kontroversi yang memadai :
1.Mengenalikontroversi.
2.Menimbangklaimalternatif.
3.Membentuk penilaian.
2.Menimbangklaimalternatif.
3.Membentuk penilaian.
PEMBAHASAN
Pemahaman dasar pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
Masalah
adalah suatu kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar bisa. Jadi
pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk
menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Pentingnya
pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi
pada konsekuensinya. Keputusan
adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan. Pengambilan
keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan memberikan
solusi terbaik atas masalah tsb Salah satu
kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan. Setelah
berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk
mengevaluasitiapalternatif.
Evaluasi ini
harus mempertimbangkan berbagai kendala:
1. Kendala
intern dapat berupa SD yg terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja,
SDM yg kurang memenuhi syarat, dll.
2. Kendala
lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah
atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.
STRUKTURMASALAH
1. Masalah
terstruktur terdiri elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang
semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
2. Masalah
tak terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen
yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.
3. Masalah
semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen – elemen atau
hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.
Tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan
pendekatan system
1.Usaha
persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan
menyediakanorientasi sistem
2. Usaha
definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian
memahaminya.
3. Usaha
solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif,
mengevaluasinya,
memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi
itu dan membuat tindak
lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
CBIS dapat digunakan sebagai sistem dukungan (support systems) saat menerapkan
pendekatan sistem.
3 langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai masalah :
1. Memandang perusahaan sebagai suatu
sistem
2. Mengenal sistem lingkungan
3. Mengidentifikasikan
subsistem-subsistem perusahaan
2.Usahadefinisi Usaha definisi
mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada
(identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya utk mencari solusi
(pemahaman masalah) :
1.Bergerakdaritingkatsistem ke
subsistem
2.Menganalisisbagiansistemdalam suatu urutan tertentu
Usahapemecahan Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.
2.Menganalisisbagiansistemdalam suatu urutan tertentu
Usahapemecahan Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.
Faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan
masalah
Tiap manajer
memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi
bagaimana
mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
Merasakan masalah
(problem solving styles) Manajer dpt dibagi dlm 3 kategori dasar dlm hal
gaya
merasakan masalah mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah:
1.Penghindar masalah (problem
avoider), manajer mengambil sikap positif & mengangga
semua baik-baik
saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan
informasi
atau menghindarinya sepanjang perencanaan.
2.Pemecah masalah (problem solver),
manajer ini tidak mencari masalah juga tidak
menghalanginya. Jika timbul suatu
masalah, masalah tersebut dipecahkan.
3.Pencari masalah (problem seeker),
manajer ini menikmati pemecahan masalah dan
mencarinya.
Mengumpulkan
informasi (information-gathering styles) Manajer dpt menunjukkan salah satu dari 2 gaya mengumpulkan informasi atau
sikap thd total volume informasi yg tersedia :
1. Gaya teratur (preceptive style),
manajer jenis ini mengikuti management by exception dan
menyaring segala
sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
2. Gaya menerima (receptive style),
manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian
menentukan apakah informasi
tersebut bernilai baginya atau orang lain dalamorganisasi.
Menggunakan informasi
(information-using styles) Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan
informasi, yaitu cara-cara menggunakan informasi untuk memecahkan suatu
masalah:
1. Gaya sistematik (systematic style),
manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti
suatu metode yang telah
ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
2. Gaya intuitif (intuitive style),
manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetap
menyesuaikan
pendekatan dengan situasi.
KESIMPULAN
Untuk memahami pendekatan sistem, kita harus memahami sistem yaitu suatu
kesatuan yang utuh yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung satu
sama lain dan saling mempengaruhi yang secara sadar dipersiapkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam menghadapi masalah yang kompleks, kita gunakan pendekatan sistem
yaitu upaya untuk memecahkan masalah secara menyeluruh dengan analisa sistem.
Ada beberapa langkah analisa sistem, yang kesemuanya ini dapat kita
terapkan dalam pemecahan masalah yang kita hadapi. Pemahaman sistem dan
pendekatan sistem adalah mutlak perlu untuk mempelajari dan memahami sistem
informasi kesehatan.
SUMBER
1. Azwar Azrul (1988). Administrasi Kesehatan.
2.Adiwardana, Andreas S (1988). Sistem Informasi Manajemen.
3. E. Kast, Frenant & Rozenweig, James E (1985). Organization and Management.
4.Level,Samuel & Loomba N. Paul. Health Care Administration.
2.Adiwardana, Andreas S (1988). Sistem Informasi Manajemen.
3. E. Kast, Frenant & Rozenweig, James E (1985). Organization and Management.
4.Level,Samuel & Loomba N. Paul. Health Care Administration.
0 komentar:
Posting Komentar